
Pekan ketiga Agustus 2025 memperlihatkan dinamika beragam di pasar baja global. Pergerakan harga yang tipis di berbagai wilayah mencerminkan kombinasi tekanan pasokan dan permintaan yang melemah. Lonjakan ekspor baja Tiongkok tetap menjadi faktor dominan yang menekan pasar global, sementara proteksionisme di Amerika Serikat dan sejumlah negara lain semakin menguat melalui perluasan tarif, perpanjangan bea anti-dumping, dan peluncuran penyelidikan baru. Di sisi investasi, percepatan proyek baja rendah karbon di Eropa, Jepang, India, dan Amerika Selatan mendominasi pemberitaan, meski dibayangi pembatalan proyek green steel berskala besar di Jerman dan Amerika Serikat yang menegaskan risiko keekonomian dalam transisi hijau.
I. Perkembangan Harga Baja
Berikut ringkasan singkat perkembangan harga produk baja utama selama 9–15 Agustus 2025 di berbagai wilayah kunci dari berbagai sumber: Mysteel, GMK Center, Argus Media, SteelMarketUpdate, SteelBenchmarker, Scrapmonster, SEAISI, serta publikasi harga resmi produsen besar.
Tiongkok menunjukkan pergerakan beragam. HRC ekspor naik menjadi USD 495 per ton FOB dari USD 490 pekan lalu, sementara CRC ekspor melemah tipis ke USD 538 per ton FOB dari USD 540. Galvanis domestik stabil di sekitar USD 580 per ton, coil berwarna (PPGI) turun ke USD 630 per ton dari USD 650, dan pipa las domestik menguat tipis ke USD 520 per ton dari USD 518. Rebar domestik bertahan di USD 450 per ton, sedangkan scrap acuan internasional (HMS 80:20 CFR Turki) turun ke USD 347 per ton dari USD 380.
AS / Amerika Utara mencatat penurunan terbatas pada HRC dan penguatan pada CRC. HRC domestik turun ke USD 820/st atau sekitar USD 904/tm dari USD 940/tm, sedangkan CRC naik ke USD 1.000/st atau sekitar USD 1.102/tm dari USD 1.075/tm. Galvanis (HDG) berada di sekitar USD 1.200/tm, coil berwarna di USD 1.350/tm, dan pipa di USD 1.100/tm. Rebar tetap di USD 920/tm, sedangkan scrap domestik stabil di USD 370/tm.
Uni Eropa bergerak datar cenderung lemah, namun sebagian besar harga tidak memiliki pembaruan pekan ini. HRC domestik berada di USD 610/tm, CRC di USD 754/tm, galvanis di USD 894/tm, dan coil berwarna di USD 1.000/tm. Pipa di USD 935/tm, rebar di USD 594/tm, dan scrap di USD 300/tm.
Turki menunjukkan kenaikan pada HRC, sementara rebar bergerak stabil pada rentang FOB. HRC ekspor naik ke USD 555/t FOB dari USD 560, CRC di USD 660/tm, galvanis di USD 755/tm, coil berwarna di USD 850/tm, dan pipa di USD 725/tm. Rebar ekspor berada di kisaran USD 540–550/t FOB sesuai AISU, sedangkan scrap CFR Turki stabil di USD 347/t.
India relatif stabil. HRC domestik di USD 575/tm, CRC di USD 644/tm, galvanis melemah ke USD 698/tm dari USD 700, coil berwarna di USD 800/tm, dan pipa di USD 505/tm. Rebar naik ke USD 596/tm dari USD 595, sedangkan scrap domestik stabil di USD 400/tm.
ASEAN masih lemah dengan beberapa data yang tidak diperbarui. HRC impor berada di USD 495/tm, CRC turun ke USD 538/tm dari USD 540, galvanis di USD 640/tm, coil berwarna di USD 820/tm, dan pipa di USD 648/tm. Rebar di USD 620/tm, sedangkan scrap di USD 355/tm.
Ringkasan Harga Baja (USD/ton)
Periode 9–15 Agustus 2025
Kawasan | HRC | CRC | Galvanis | Coil Berwarna | Pipa | Rebar | Scrap |
Tiongkok | 495 ↑ | 538 ↓ | 580 → | 630 ↓ | 520 ↑ | 450 → | 347 ↓ |
AS | 904 ↓ | 1.102 ↑ | 1.200 n/a | 1.350 n/a | 1.100 n/a | 920 n/a | 370 → |
Uni Eropa | 610 n/a | 754 n/a | 894 n/a | 1.000 n/a | 935 n/a | 594 n/a | 300 n/a |
Turki | 555 ↑ | 660 n/a | 755 n/a | 850 n/a | 725 n/a | 540–550 → | 347 → |
India | 575 → | 644 → | 698 ↓ | 800 n/a | 505 n/a | 596 ↑ | 400 → |
ASEAN | 495 n/a | 538 ↓ | 640 n/a | 820 n/a | 648 n/a | 620 → | 355 n/a |
Catatan:
- ↑ / ↓ = perubahan naik/turun dari pekan 2–8 Agustus 2025
- → = harga pekan ini terverifikasi stabil (perubahan ≤ ±0,5%)
- n/a = tidak ada pembaruan data pekan ini; angka diambil dari pekan lalu
II. Perkembangan Perdagangan Baja Global
Tiongkok
Aktivitas ekspor di awal Agustus tetap tinggi namun mulai bergeser pola distribusinya. Produsen besar mengalokasikan lebih banyak volume ke pasar Asia Selatan dan Timur Tengah, sementara pengiriman ke ASEAN sedikit melambat akibat stok tinggi di pelabuhan tujuan. Sumber pelabuhan menyebutkan bahwa volume billet yang dikirim ke pasar luar, khususnya ke Indonesia dan Turki, terus meningkat dibandingkan bulan lalu, menjadi penopang utama utilisasi pabrik. Di sisi impor, pasokan baja jadi dari luar negeri tetap terbatas karena produsen domestik mampu memenuhi sebagian besar permintaan lokal.
Amerika Serikat / Amerika Utara
Permintaan domestik yang solid dari sektor otomotif dan konstruksi terus mendorong produksi baja mentah mendekati 80% utilisasi kapasitas. Kondisi ini membuat ketergantungan pada impor menurun di awal Agustus. Data lisensi impor menunjukkan tren penurunan aplikasi, sejalan dengan pengetatan tarif yang berlaku sejak awal bulan. Arus masuk baja dari negara-negara yang sebelumnya menjadi pemasok utama, seperti Korea Selatan dan Meksiko, menunjukkan tanda-tanda penyesuaian volume untuk menghindari bea tambahan.
Uni Eropa
Kegiatan impor tetap rendah pada pekan kedua Agustus karena sebagian besar pelaku pasar masih berada dalam periode liburan musim panas. Penyerapan pasokan dari luar kawasan tertahan oleh lemahnya permintaan industri hilir, terutama otomotif dan konstruksi. Importir cenderung menunda kontrak baru sambil menunggu kejelasan implementasi penuh mekanisme CBAM pada musim gugur nanti.
Turki
Arus masuk semis seperti billet dan slab tetap tinggi di awal Agustus, melanjutkan tren semester pertama yang meningkat signifikan. Importir memanfaatkan pasokan murah dari Rusia dan Tiongkok untuk menjaga biaya produksi tetap rendah, sementara permintaan ekspor produk jadi, khususnya ke Afrika dan Timur Tengah, membantu menahan tekanan pada pabrik domestik. Aktivitas impor coil bernilai tambah relatif stabil dibanding bulan sebelumnya.
India
Pemerintah memberlakukan bea anti-dumping baru terhadap HRC paduan dan non-paduan asal Vietnam pada pertengahan Agustus, yang langsung memengaruhi arus perdagangan. Importir mulai mencari alternatif pasokan dari negara lain di Asia untuk menghindari bea tersebut. Di sisi ekspor, produsen domestik terus menghadapi hambatan di pasar maju akibat kuota dan tarif, sehingga fokus dialihkan ke pengiriman billet dan slab ke pasar kawasan dan Timur Tengah.
ASEAN
Beberapa negara anggota mencatat aktivitas impor yang moderat di awal Agustus. Vietnam, sebagai eksportir utama kawasan, masih berfokus mengurangi stok sehingga volume ekspor tetap rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di sisi impor, pengiriman dari Tiongkok masih mendominasi, namun permintaan baru tertahan oleh tingginya inventori di gudang distributor.
III. Kebijakan dan Trade Remedies
India
Tanggal 14 Agustus 2025 menandai diberlakukannya bea anti-dumping sementara sebesar USD 121,55 per ton terhadap impor HRC paduan dan non-paduan asal Vietnam. Kebijakan ini langsung efektif di hari yang sama dan akan berlaku selama lima tahun. Cakupannya meliputi seluruh HRC paduan maupun non-paduan, baik dikirim langsung maupun melalui negara ketiga. Langkah ini diambil setelah penyelidikan Direktorat Jenderal Remedies Perdagangan (DGTR) mengonfirmasi adanya praktik dumping yang merugikan produsen lokal.
Amerika Serikat
Setelah serangkaian pengetatan tarif sejak Juni, pemerintah AS kembali mengambil langkah besar pada 15 Agustus 2025 dengan menambahkan 407 kode produk turunan baja dan aluminium ke daftar yang dikenai tarif 50%. Kebijakan ini mulai berlaku 18 Agustus 2025 dan dikenakan hanya pada kandungan baja atau aluminium di setiap produk, sementara komponen lainnya tetap mengikuti tarif yang berlaku. Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi berbasis Section 232 dan IEEPA untuk memperkuat perlindungan industri logam dasar dan menjaga rantai pasok strategis di dalam negeri.
Meksiko
Melalui keputusan 13 Agustus 2025, Kementerian Ekonomi Meksiko memutuskan memperpanjang bea anti-dumping terhadap fitting baja karbon (butt-weld) asal Tiongkok selama lima tahun ke depan. Kebijakan ini mempertahankan tarif yang sudah berlaku sejak 2004, berkisar antara USD 1,05 hingga USD 2,07 per kilogram, dan mencakup seluruh kategori fitting baja karbon dalam HS Code terkait.
Kanada
Awal pekan, 11 Agustus 2025, Badan Layanan Perbatasan Kanada (CBSA) memulai penyelidikan anti-dumping terhadap pipa OCTG (Oil Country Tubular Goods) yang berasal dari Meksiko, Filipina, Korea Selatan, Turki, dan Amerika Serikat. Pengaduan diajukan oleh produsen domestik Evraz Inc. NA Canada dan Welded Tube of Canada. Keputusan awal dijadwalkan pada November 2025, sementara Komisi Perdagangan Internasional Kanada akan memutuskan ada atau tidaknya kerugian pada Oktober 2025.
Australia
Di Australia, 8 Agustus 2025, Komisi Anti-Dumping menunda penerbitan Statement of Essential Facts (SEF) untuk tinjauan akhir bea anti-dumping atas rebar asal Tiongkok. Keputusan akhir ditargetkan selesai pada Desember 2025. Sementara itu, 15 Agustus 2025, komisi yang sama menghentikan penyelidikan subsidi untuk produk clip heads dan brackets asal Tiongkok setelah nilai subsidi yang ditemukan berada di bawah ambang batas yang dapat dikenakan tindakan.
Ringkasan Kebijakan dan Trade Remedies (9–15 Agustus 2025)
Negara | Berlaku Efektif | Kebijakan Baru/Remedies | Cakupan |
India | 14 Agustus 2025 | Bea anti-dumping USD 121,55/t atas HRC paduan dan non-paduan asal Vietnam | Seluruh HRC paduan dan non-paduan dari Vietnam; berlaku 5 tahun |
AS | 18 Agustus 2025 | Perluasan tarif 50% untuk 407 kode produk turunan baja dan aluminium | Berlaku hanya pada kandungan baja/aluminium; komponen lain sesuai tarif berlaku; bagian dari kebijakan Section 232 & IEEPA |
Meksiko | 13 Agustus 2025 | Perpanjangan bea anti-dumping fitting baja karbon asal Tiongkok selama 5 tahun | Fitting baja karbon HS Code relevan; tarif USD 1,05–2,07/kg |
Kanada | – | Penyelidikan anti-dumping atas pipa OCTG dari Meksiko, Filipina, Korea Selatan, Turki, dan AS | Pipa OCTG untuk sektor minyak & gas; pengaduan oleh Evraz Inc. NA Canada dan Welded Tube of Canada |
Australia | – | Penundaan SEF tinjauan bea anti-dumping rebar Tiongkok; penghentian penyelidikan subsidi clip heads dan brackets | Subsidi di bawah ambang batas; dumping clip heads masih diselidiki; keputusan akhir rebar Tiongkok ditargetkan Desember 2025 |
IV. Investasi Peningkatan Kapasitas & Green Steel
Meskipun banyak proyek dirancang untuk menjawab dua tujuan sekaligus—meningkatkan kapasitas dan menurunkan emisi—penilaian kritis tetap dibutuhkan. Pasar baja global saat ini berada dalam kondisi kelebihan kapasitas yang signifikan, sehingga pemisahan antara ekspansi berbasis kebutuhan riil dan proyek orientasi transisi hijau menjadi penting untuk memetakan risiko ke depan. Tren awal Agustus menunjukkan kombinasi antara dorongan investasi besar dan tanda-tanda penundaan bahkan pembatalan proyek karena tekanan biaya dan pasar.
Investasi Penambahan Kapasitas
Pergerakan investasi ekspansi kapasitas masih terlihat di beberapa wilayah kunci. Di India, AM/NS India melaporkan kemajuan konstruksi pada pabrik greenfield di Andhra Pradesh, dengan kapasitas awal 7,3 juta ton per tahun yang ditargetkan beroperasi pada 2027 dan rencana perluasan hingga 18 juta ton dalam satu dekade. JSW Steel juga melanjutkan proyek perluasan Dolvi sebesar 5 juta ton per tahun, yang kini masuk tahap pemesanan peralatan utama.
Di Meksiko, DeAcero memulai konstruksi pabrik EAF baru senilai USD 1,3 miliar dengan tambahan kapasitas 1,2 juta ton per tahun, sementara Gerdau mengumumkan groundbreaking untuk pabrik 600 ribu ton yang diproyeksikan selesai pada akhir 2026. Amerika Serikat mencatat perkembangan pada proyek Hyundai Steel di Louisiana senilai USD 5,8 miliar untuk pabrik EAF otomotif 2,7 juta ton per tahun, dengan kemajuan pekerjaan sipil mencapai 20%.
Investasi Green Steel
Gelombang investasi baja rendah karbon masih bergerak di Asia, Eropa, dan Amerika Utara, meskipun mulai diwarnai tantangan realisasi. Di Jepang, Nippon Steel tetap pada rencana menginvestasikan USD 6 miliar untuk mengganti tiga tanur tinggi dengan EAF berkapasitas total 2,9 juta ton, mendapat subsidi signifikan dari pemerintah. India melalui JSW Steel mengimplementasikan program dekarbonisasi USD 2 miliar untuk menurunkan emisi 42% pada 2030, dengan strategi bauran energi terbarukan, pemanfaatan scrap, dan pengembangan teknologi hidrogen.
Vietnam melanjutkan pembangunan proyek Xuan Thien Green Steel senilai USD 4,2 miliar dengan kapasitas 9,5 juta ton per tahun, menggunakan gas alam dan listrik terbarukan, serta transisi bertahap ke hidrogen hijau. Di Eropa Utara, Blastr Green Steel mengonfirmasi jadwal konstruksi pabrik baja 2,5 juta ton di Inkoo, Finlandia, dan fasilitas pelet DRI 6 juta ton di Norwegia yang seluruhnya berbasis listrik terbarukan dan hidrogen.
Namun, beberapa proyek mengalami hambatan serius. Di Jerman, produsen besar membatalkan pembangunan pabrik EAF berbasis hidrogen yang sebelumnya menjadi pilar strategi dekarbonisasi nasional, dengan alasan biaya investasi yang melonjak dan ketidakpastian pasar. Di AS, salah satu proyek konversi blast furnace menjadi EAF yang menargetkan pasokan baja rendah karbon untuk industri otomotif ditunda, menyusul penurunan permintaan domestik dan kenaikan biaya modal.
Perkembangan ini menegaskan bahwa meskipun komitmen terhadap green steel kuat di tingkat kebijakan, keberhasilan realisasi sangat bergantung pada daya serap pasar, dukungan fiskal, dan stabilitas biaya investasi.
Tabel 1. Investasi Penambahan Kapasitas (Update 9–15 Agustus 2025)
Negara | Perusahaan | Nilai (USD) | Kapasitas (mtpa) | Status | Target Operasi |
India | AM/NS India – Andhra Pradesh Greenfield | NA | 7,3 (tahap 1, rencana total 18) | Konstruksi, pemesanan peralatan | 2027 |
India | JSW Steel – Ekspansi Dolvi | NA | 5,0 | Pemesanan peralatan utama | 2027 |
Meksiko | DeAcero – EAF baru | 1,3 miliar | 1,2 | Konstruksi dimulai | 2026 |
Meksiko | Gerdau – Pabrik baru | NA | 0,6 | Groundbreaking | 2026 |
AS | Hyundai Steel – Louisiana EAF otomotif | 5,8 miliar | 2,7 | Progres sipil 20% | 2027 |
Tabel 2. Investasi Green Steel/Dekarbonisasi (Update 9–15 Agustus 2025)
Negara | Perusahaan | Nilai (USD) | Kapasitas (mtpa) | Teknologi | Status |
Jepang | Nippon Steel – Konversi 3 BF ke EAF | 6,0 miliar | 2,9 | EAF, listrik terbarukan | Subsidi pemerintah, perencanaan teknis |
India | JSW Steel – Program Dekarbonisasi | 2,0 miliar | NA | Scrap, energi terbarukan, hidrogen | Implementasi |
Vietnam | Xuan Thien Green Steel | 4,2 miliar | 9,5 | Gas alam, listrik terbarukan, hidrogen hijau | Konstruksi berlanjut |
Finlandia | Blastr Green Steel – Pabrik baja Inkoo | NA | 2,5 | DRI-hidrogen, listrik terbarukan | Jadwal konstruksi dikonfirmasi |
Norwegia | Blastr Green Steel – Fasilitas pelet DRI | NA | 6,0 | DRI-hidrogen, listrik terbarukan | Jadwal konstruksi dikonfirmasi |
Jerman | Pabrik EAF berbasis hidrogen (produsen besar) | NA | NA | EAF-hidrogen | Dibatalkan karena biaya & pasar |
AS | Konversi BF ke EAF untuk baja otomotif | NA | NA | EAF, energi rendah karbon | Ditunda |
V. Isu Strategis yang Perlu Dicermati
Tekanan Ekspor Tiongkok dan Imbas ke Pasar Global
Memasuki awal Agustus, tekanan ekspor baja Tiongkok ke pasar global tetap berlanjut, terutama menuju Asia Tenggara dan Timur Tengah. Data pelayaran dan laporan asosiasi industri menunjukkan volume pengapalan HRC, CRC, dan billet dari pelabuhan utama Tiongkok berada pada level tinggi, dengan penawaran harga yang menekan pasar domestik negara tujuan. Penawaran HRC ekspor yang konsisten di kisaran USD 470–490/t FOB membuat produsen di Asia Tenggara kehilangan daya saing di pasar lokal, sehingga mendorong beberapa negara ASEAN mempertimbangkan opsi safeguard baru. Lemahnya permintaan konstruksi di dalam negeri Tiongkok mendorong produsen untuk mengalihkan output ke pasar ekspor, memperkuat tren oversupply baja di tingkat global.
Peningkatan Proteksi di Amerika Serikat
Amerika Serikat memperluas cakupan tarif 50% terhadap produk turunan baja dan aluminium. Melalui publikasi di Federal Register tanggal 15 Agustus 2025, Departemen Perdagangan AS menambahkan 407 kode produk yang akan mulai dikenakan tarif mulai 18 Agustus. Tarif ini berlaku hanya pada komponen baja atau aluminium dalam produk, sedangkan komponen lainnya tetap mengikuti tarif yang berlaku terpisah. Kebijakan ini diperkirakan akan memperlambat arus masuk produk turunan, terutama dari Tiongkok, sekaligus memberi ruang bagi produsen domestik mempertahankan pangsa pasar di tengah persaingan global yang ketat.
Pelemahan Permintaan di Uni Eropa dan Dampak CBAM
Di Uni Eropa, permintaan baja mengalami penurunan musiman yang diperparah oleh ketidakpastian ekonomi. Produsen melaporkan penurunan utilisasi kapasitas, khususnya di segmen HRC dan rebar. Pada saat bersamaan, importir menghadapi hambatan administratif tambahan menjelang penerapan penuh CBAM pada Oktober 2025. Beberapa pelaku pasar memperkirakan hambatan ini dapat memperlambat arus pasokan dari negara non-UE, meskipun belum cukup kuat untuk menahan tren pelemahan harga akibat rendahnya konsumsi.
Tren Investasi Peningkatan Kapasitas dan Green Steel
Peningkatan kapasitas di banyak negara berpotensi memperbesar kelebihan kapasitas global. Di saat yang sama, percepatan proyek green steel terus terjadi pada awal Agustus 2025, tetapi dibayangi pembatalan penting: ArcelorMittal di Jerman menghentikan rencana konversi DRI/EAF berbasis hidrogen di Bremen dan Eisenhüttenstadt, dan Cleveland-Cliffs di AS membatalkan proyek furnace hidrogen di Middletown, Ohio. Implikasinya bagi Indonesia jelas: roadmap green steel harus mengedepankan kehati-hatian agar tidak melaju lebih cepat dari kelayakan ekonominya.